Minggu, 07 Januari 2018

Reaksi teman


Hari ini, rencananya Arthur, Milan, dan Davin akan main ke kost-an Sophie, sekedar berkumpul untuk menghilangkan stress akibat tugas dari dosen mereka. Sesampainya mereka di tujuan menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit dari kampus mereka Sophie menyuguhkan 4 gelas yang berisikan jus jeruk dan makanan ringan.

"Lo semua tau rumah kosong depan kampus?"tanya Arthur kepada teman-temannya.

Mereka bertiga mengangguk menandakan mereka tau. Siapa yang tak tau rumah angker depan kampus mereka, banyak kejadian mistis disana dan kabarnya sempat ada yang melihat sosok pria berhoodie hitam yang ditangannya terdapat sebilah pisau besar. banyak orang beranggapan bahwa sosok itu adalah arwah pembunuh yang telah membantai habis satu keluarga dan setelah ia melakukan perbuatan kejinya ia bunuh diri dengan cara menususk-nusukkan pisau tersebut ketubuhnya.

"Gue ada ide nih guys, kalian setuju nggak malam ini kita menelusuri rumah kosong itu?"

Davin dan Milan yang mendengar nya mengangguk setuju, sedangkan sophie? cewek itu tersedak ludah nya sendiri.

"Enggak gue gak setuju, lo semua kan tau kalo gue orang nya penakut,"ucap Sophie dengan muka merah nya karena kesal mendengar ide gila dari Arthur.

Memang diantara mereka berempat Sophie lah yang paling penakut dan suka merengek, mereka berempat memaklumi sifat nya.

Dengan ajakan yang sedikit memaksa dan meyakinkan bahwa ia akan baik-baik saja akhirnya dengan berat hati cewek itu mengiyakan ide gila Arthur yang berarti Sophie akan ikut kerumah kosong tersebut. Jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam mereka sudah sampai rumah kosong , mereka mengelilingi ruangan demi ruangan dan berhenti di sebuah ruangan yang ditengah nya terdapat lilin merah berbentuk lingkaran besar.

"Sebelum nya gue udah siapin ini semua, kita disini akan bermain suatu permainan."

Arthur menjelaskan bahwa mereka akan bermain 'Listen by Creepy Story' dan menjelaskan peraturan permainan ini. Peraturan yang pertama, pemainan baru dimulai ketika seluruh pemain masuk dan duduk di dalam lingkaran, yang kedua, setiap anggota harus menceritakan cerita seram dan saat bercerita pemain harus menutup mata dan dilarang bersuara selain pemain yang sedang bercerita. Mereka hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Arthur.

PERMAINAN DIMULAI

Mereka memulai permainan yang dimulai dari...
---Arthur---

Arthur bercerita tentang dirinya pada saat ia duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia pernah mengalami kerasukan. Sebelum nya saat ia melewati gudang sekolah, Arthur sempat Mendengar seseorang tengah memanggilnya tiga kali. Suara nya kecil dan tertahan seperti orang yang tercekik, tapi pada saat menengok ia tak menemukan seorang pun disana. setelah kejadian teman Arthur yang kebetulan seorang indigo memberitahukan siapa sosok yang memasuki Arthur, ia adalah sesosok laki-laki memakai seragam yang sama dengan sekolah mereka, wajahnya penuh dengan sayatan dan di lehernya terdapat luka lebam berwarna biru yang disekitar luka terdapat tali yang terikat di lehernya, sosok itu bernama Tomy. ia adalah siswa sekolah tersebut yang dulunya dikabarkan hilang dan arwah nya tak tenang, sampai saat ini yang membully nya dulu masih bernafas dan dendam nya belum terbayar. Tomy adalah korban bully yang dilakukan kakak kelasnya dulu. Bahkan ia tak tau motiv apa yang membuat nya dibully, padahal ia hanya mengagumi pacar kakak kelas nya hanya itu saja. Hal itu yang membuat ia takut untuk pergi ke sekolah dan membuat mental nya terganggu, puncak nya ia sampai menyayat wajahnya dan mengakhiri hidup nya dengan gantung diri di gudang sekolah.

Setelah bercerita Arthur berkata bahwa selanjut nya adalah...
---Milan---

Milan bercerita tentang the slenderman yaitu hantu yang menyerupai pria tipis tinggi dengan wajah kosong, mempunyi tentakel dan mengenakan jas hitam dengan dasi merah . The slenderman umumnya dikatakan suka menculik orang, terutama anak-anak.

Milan mengakhiri ceritanya dan berkata bahwa selanjut nya adalah.....
---Davin---

Davin menceritakan pengalamannya saat ia duduk dibangku sma, dirinya dulu pernah menjabat sebagai anggota osis. Suatu waktu sekolah Davin pernah mengadakan acara bulan bahasa, acara nya bisa dibilang cukup sukses. Selepas acara seluruh panitia dan anggota osis mensterilkan tempat acara. Davin dan kedua kakak kelasnya -Risa dan Zizi- mendapatkan ruang kelas XI-Ipa1 ruangan yang diperuntukkan untuk lomba mading saat acara, Davin memungut sampah sedangkan Zizi Dan Risa menyapu dan mengepel lantai. Sebenarnya ruangan sudah bersih setelah mereka membersihkan nya tetapi Davin inisiatif untuk membersihkan lemari yang sedikit berdebu dengan kemoceng. Saat Davin membuka lemari dan membersihkan bagian bawah tiba-tiba Risa dan Zizi berteriak histeris, Davin yang kaget sontak melihat kedua kakak kelasnya yang lari meninggalkannya. Ia bingung apa yang terjadi? Davin keluar kelas setelah sebelumnya ia menutup pintu. Davin menghampiri Risa dan Zizi dan bertanya mengapa mereka berdua berteriak, Risa bertanya kepada Davin apakah ia tidak melihat 'sesuatu' yang keluar dari dalam lemari. Zizi yang mendengar pertanyaan Risa menjawab bahwa Davin tidak mungkin melihat nya karena sosok itu keluar saat davin jongkok untuk membersihkan lemari bagian bawah. Davin yang mendengarnya seketika merinding. Sosok nya seperti anak kecil berkepala botak dengan mata merahnya yang melotot, kulit nya putih pucat seperti mayat.

Davin mengakhiri cerita dan berbicara bahwa sophie adalah pemain selanjutnya untuk bercerita.
--Sophie--

Sophie menceritakan pengalaman horrornya waktu ia masih duduk dibangku SMK, Sophie adalah siswi lulusan SMK jurusan broadcasting. Suatu waktu sophie mendapatkan jadwal siaran radio, radio milik sekolahnya. Setelah siaran selesai Seluruh air crew atau siswa-siswi smk jurusan broadcast pamit untuk pulang dan yang terakhir adalah Sophie karena ia memegang kunci ruang siaran otomatis ia pulang terakhir. Saat sophie hendak keluar ruangan dan mengunci pintu tiba-tiba komputer, microphone dan mixer on dengan sendirinya. Padahal ia yakin semua peralatan sudah off, ia kembali keruangan siaran memastikan peralatan tidak ada yang on. Sophie pulang kerumah karena jam menunjukkan pukul enam sore waktu maghrib. Saat ia memainkan handphone nya Sophie tak sengaja membuka aplikasi radio sekolahnya. Tiba-tiba ia berhenti berjalan dan memandang kosong handphone nya. Handphone nya mengeluarkan suara cekikikan seorang perempuan. Sophie tak menyadari bahwa semua peralatan on dengan sendirinya saat ia meninggalkan sekolah.

permainan selesai ketika pemain terakhir mengucapkan goodbye setelah bercerita, saat sophie membuka mata betapa kagetnya ia karena tak melihat teman-temannya di dalam lingkaran. Tiba-tiba terdengar suara pecahan dan alat-alat yang terbanting, Sophie merasa ketakutan dan memutuskan untuk keluar dari  ini. Belum sempat ia keluar, seseorang menabraknya yang membuat dirinya terjatuh, ketika mendongak untuk melihat siapa ysng menabraknya, betapa terkejutnya ia didepannya berdiri seorang pria berhoodie hitam dan ditangannya terdapat pisau besar. Sophie yang ketakutan memberanikan diri untuk bertanya.

"S..s..siapa kau?" tanya sophie dengan terbata-bata.

Pria tersebut menjawab dengan nada beratnya yang penuh intimidasi dan mengacungkan pisaunya,"Aku adalah arwah pembunuh rumah ini."

Sophie yang ketakutan akhirnya menangis dan menutup mata,tiba-tiba terdengar suara tawa yang menggema didalam ruangan. Ketika sophie membuka matanya ia melihat kedua temannya Davin dan Milan tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Sophie yang ketakutan dan ia lebih kaget saat pria berhoodie membuka hoodienya dan ternyata...

"Arthur,"ucap Sophie dengan penuh kebingungan.

"Kalian ngerjain gue?, maksud kalian apaan bikin gue takut,"Sophie marah dan kesal, ia tak habis fikir dengan ketiga temannya karena tega mengerjainya.

Mereka bertiga berhenti tertawa dan meminta maaf dengan tulus karena mengerjai sophie dengan kelewatan, Arthur juga menjelaskan bahwa saat ini mereka bertigMereka bertiga berhenti tertawa dan meminta maaf dengan tulus karena mengerjai sophie dengan kelewatan, Arthur juga menjelaskan bahwa saat ini mereka bertiga sedang membuat film pendek berjudul 'Reaksi teman ketika ketakutan'.

Setelah mendengar pernyataan dari Arthur Sophie hanya tersenyum dan menatap ketiga temannya.

"Owh, jadi kalian membuat film pendek dengan judul 'Reaksi teman ketika ketakutan', baiklah Arthur bolehkah aku meminjam pisaumu?"

Tanpa persetujuan dari Arthur, Sophie menarik paksa pisau dari genggaman Arthur.

"Aku akan membuat sequel dari film kalian, berjudul 'Reaksi teman ketika temannya sendiri membunuhnya'."

Wajah mereka pucat pasi, mereka bertiga tak menyangka bahwa temannya yang selalu merengek dan penakut sekarang menjadi yang ditakuti. Belum sempat berlari Sophie sudah menghabisi ketiga temannya.

Saat melakukan aksinya, ada seseorang yang melihat perbuatannya. Dia adalah warga yang melihat Sophie dan ketiga temannya masuk ke rumah kosong karena penasaran apa yang mereka berempat lakukan di rumah kosong tersebut. Sadar ada seseorang yang memperhatikannya sophie menghentikan aksinya dan berputar badan dan melihat seorang wanita.

Sophie mengejarnya karena ia tak mau ada saksi mata yang melihat perbuatannya.

--

Keesokan harinya warga geger dengan penemuan mayat di rumah kosong dengan kondisi yang mengenaskan. Banyak tusukan dan bagian tubuh yang hampir terputus.

Di sebuah ruangan seoarang polisi menginterogasi perempuan yang ketakutan.

"Apakah anda tau siapa yang melakukan ini?"tanya polisi yang saat ini sedang menginterogasi seorang perempuan.

"A..a..aku tidak tau, tetapi aku melihatnya saat dia melakukan perbuatannya," jawab perempuan tersebut dengan terbata-bata.

Satu jam polisi menginterogasinya dengan berbagai pertanyaan dan bertanya pertanyaan yang terakhir.

"Baiklah nona ini pertanyaan terakhir,
Spesifikkan ciri-ciri pelaku."

"Yang aku tau dia memakai baju berwarna putih dan celana jeans, kulitnya putih langsat, rambut panjang sepinggang, dan memakai bandana berwarna merah."

"Baiklah, terima kasih mbak sophie atas kerjasamanya, kami akan mencari pembunuh teman-teman anda."

Sophie berterima kasih kembali dengan wajah sedih dan mata merah yang menandakan ia habis menangis. Ketika keluar dari kantor polisi wajah sedihnya berubah menjadi senyum kemenangan.

Untungnya aku sudah membunuh wanita kemarin dan semoga saja tidak ada yang tau bahwa aku telah membuang mayatnya.Ucap sophie dalam hati.

Minggu, 03 Desember 2017

Sudut pandang

------

Kring..Kring..Kring

Suara bel berbunyi menandakan jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Kelas yang awalnya berisik menjadi tenang ketika mendengar derap langkah seseorang.

"Selamat pagi anak-anak,"sapa bu Helda, guru matematika sekaligus wali kelas mereka.

"Pagi bu,"balas siswa-siswi kelas XII-IPA1 dengan serentak.

"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru, baiklah nak silahkan masuk."

Bu Helda mempersilahkan murid baru tersebut yang sedang berdiri di luar kelas. Seorang laki-laki tinggi, berkulit putih dan di matanya bertengger kacamata min masuk dengan senyum percaya dirinya.

"Selamat pagi semua, kenalin nama gue Alvan Andreas. Gue berharap bisa menjadi bagian dari kalian, salam kenal. "

Setelah memperkenalkan diri, Alvan dipersilahkan duduk oleh bu Helda. Karena tempat kosong hanya ada satu, tepat di belakang Bimo dan Arez. Tak ada pilihan lain akhirnya Alvan melangkah menuju bangku tersebut. Mereka berdua--Bimo dan Arez--memperkenalkan dirinya dan berharap bisa berteman baik dengan Alvan.

Semenjak itu mereka bertiga menjadi teman baik, mengerjakan pr bersama-sama selalu ada dalam suka maupun duka, hangout bareng sampai jajan di kantin 1 piring siomay bertiga. Tapi itu dulu sebelum kejadian..

--Flashback--

Mereka bertiga saat ini berada di kost-an Alvan menghabiskan waktu dengan menonton film. Saat ini tv berukuran 32 inch itu menampilkan film saw, film sadis yang bahkan mampu membuat Arez dan Bimo ingin memuntahkan sesuatu yang dimakannya tadi. Sedangkan Alvan? Pria itu tenang dan nampak antusias dengan film yang saat ini mereka tonton. Film akhirnya selesai, Bimo dan Arez bernafas lega sedangkan Alvan sudah ingin memasukkan CD berjudul final destination ke dvd tetapi ditahan oleh mereka berdua, akhirnya mereka berbincang-bincang membahas hal-hal pribadi masing-masing bahkan aib masing-masing.

"Van gue mau nanya,  kenapa lo pindah dari sekolah lo yang lama?"tanya Bimo. 

Selama ini mereka bertiga tidak pernah membahas alasan Alvan pindah ke sekolah mereka padahal saat ini mereka bertiga sudah kelas XII akan sulit sekali mengajukan untuk pindah sekolah. 

"Gue korban Bully di sekolah gue dulu, kejadian itu nggak sekali atau dua kali tapi berkali-kali. Awalnya dia hanya ngejudge gue tapi lama kelamaan dia main tangan. Puncak nya pas pulang sekolah dia seret gue ke gang gelap dan sempit, dia dorong gue sampai kepala gue ngeluarin darah enggak sampai disitu dia ngeluarin sesuatu dari kantung kanan celananya dan ternyata itu obeng dan dia nusuk tuh obeng ke tubuh gue, sebenernya gue pengen lari tapi enggak bisa karna tenaga gue udah kekuras habis, dan terakhir dia ngambil sesuatu dari almamaternya ternyata itu adalah cutter, dia sayat muka, tangan, dan kaki gue terus---"

"Stop,"teriak Arez dengan wajah penuh keringat,"lo bercanda kan? Nggak mungkin lo dibully sampai begitu parahnya, itu tuh namanya pembunuhan."ucap Arez terheran-heran. 

"Terus apa alasan dia ngebully lo sekeji itu, "ucap Bimo yang sama heran ya dengan Arez. 

Bimo dan Arez bingung dengan cerita Alvan. Mereka berdua berpikir kalau Alvan dibully seperti itu pasti saat ini dia sudah tewas, kecuali selama ini mungkin mereka berdua sedang berbicara dengan arwah Alvan? Pikir Arez dan Bimo. 

"Ck, kalian jangan potong cerita gue, nah gue lanjut. Terus yang buat nggak nyangka adalah dia itu sahabat gue sendiri, dia itu satu-satunya nya orang yang mau berteman sama gue. Saat itu gang sepi gue rasa nggak ada satu makhluk hidup pun yang tau kejadian itu, sebelum gue tutup mata gue denger dia ngomong selama ini dia phsycopath, sumpah gua udah nggak kuat dan akhirnya gua menutup mata karena 'lelah'."

"J..jadi selama ini kita berteman dengan hantu?"Bimo mengatakannya dengan terbata-bata. 

Arez dan Bimo tak menyangka selama ini mereka berteman dengan hantu? Pikirnya, tetapi... 


"Kalian salah besar, selama ini kalian berteman dengan manusia, tadi itu gue menceritakan dari sudut pandang sahabat gue."Alvan menatap kedua temannya dengan senyum miring. 

Wajah mereka pucat pasti setelah mendengar pernyataan dari Alvan. Akhirnya mereka baru mengerti apa yang akan menimpa mereka saat Alvan merogoh kantung kanannya dan mengeluarkan sesuatu dan ternyata... 

OBENG. 

------

Yeeeay kita kembali, Cerita baru semoga kalian suka!!

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara comment

Nah, buat kalian yang mau kenal kita lebih jauh jangan lupa follow ig kita ya

Ig Blogger : teamskinny96

Ig author : indriyan_adi

Ig admin1 : buatan.indo

Ig admin2 : kutil_tampan


Tunggu cerita kami selanjutnya.
 

Senin, 27 November 2017

All About This Blog

------

sebelum bahas nih  blog, gua mau curhat nih sama kalian semua.Jadi cerita nya gini...

di pagi yang cerah bunga-bunga bernyanyi, burung burung bermekaran eh kebalik maksud nya burung burung bernyanyi, bunga bunga bermekaran. saat itu gua di anterin ama bokap ye kan ke sekolah.kejadian nya waktu itu istirahat kedua gua lagi asik-asik nya buka ig kan ngestalk cewek-cewek cantik bukan cabe-cabean idih gua mah ogah.

SRETT

tiba-tiba tangan gua ditarik ama temen gua namanya Ali, pas gua liat dia, dia liat gua kita saling pandang kayak ala-ala sinetron cewek cowok saling tatap kalo si barang cewek jatoh terus mereka berdua saling ngambil dan akhir nya mereka pacaran, nikah, dan punya anak yeeeaaayy. eh gua ngomong apaan sih.

o.k hiraukan

jadi si ali ngajak gua buat bikin blog tuh, emang dasar nya tuh anak kreatif lah, punya ambisi yang kuat. Gua jadi yakin tuh. Tapi gak sampe disitu

Irfan juga ditarik ama dia,gua curiga nih dia punya hobi narik kayaknya.

dah selesai
.
.
.
.
.
.
.
.
o.k gua jelasin nih

Blog kita namanya OUR STORY, kenapa 'kita' karena ada calon orang orang sukses dibalik blog ini kalo penasaran lihat aja nanti di 'ITS ALL ABOUT ME.

Blog ini berdiri sejak 15 NOVEMBER 2017 sebenar nya gak berdiri sih karena gua gak yakin blog bisa berdiri...

 krik,krik,krik :v

Admin nya ada 2, Author nya 1. kami bertiga memiliki bidang masing-masing di blog ini.


INTINYA KITA BERTIGA AKAN MENGENALKAN MASING-MASING DI LAIN WAKTU.

------

kalo mau bertanya tentang kami bertiga silahkan comment dibawah ini...
oiya jgn lupa follow akun ig kami https://www.instagram.com/teamskinny96/
hehehe malah promot :v

------


LELAH dan MENYESAL (part 1)

------

Namaku, Ryan. Aku memiliki cerita yang tak seorangpun tau. Cerita merah penuh dengan teriakan dan rintihan kesakitan, suara itu berputar-putar seperti alunan dari kotak musik yang pernah kalian dengar. Pasti kalian bertanya, mengapa aku membagikan ceritaku kepada kalian?, satu hal yang harus kalian tau bahwa aku 'LELAH' dan 'MENYESAL'.

Akhir-akhir ini mama dan papa selalu menghindar jika berpapasan denganku, aku tidak tau mengapa mereka seperti itu, padahal satu minggu belakangan ini kami baik baik saja tidak ada masalah. Pernah sekali aku bertanya tetapi mereka hanya diam dan menatapku dengan datar, sungguh aku sedikit kesal dengan mereka dan...

Rendy, kakakku. Usia kami hanya terpaut lima menit. dia yang selalu mendapatkan perhatian orang tua kami. Cemburu? tentu saja aku cemburu, aku ingin sekali merasakan kasih sayang mereka, sebuah rasa yang tak pernah ku kenal seminggu belakangan ini. Pernah sekali ia mendapatkan sepatu yang sangat ingin ku miliki, susah payah aku menabung untuk membelinya, dengan percuma Rendy mendapatkan nya dari mama dan papa.

Marah?  tentu saja tidak

Kesal? kurasa tidak juga

Benci? owh ayolah tidak mungkin aku membencinya dia kakakku , kembaranku.

Senang? tentu saja aku senang, dengan SENANG hati aku membunuh nya.

Tertawa disaat ia menangis, tangisan bercampur dengan darah karena sebelumnya aku sudah menusukkan kedua matanya dengan garpu.

Mendorong nya disaat ia berjalan dengan tertatih-tatih, setiap ia melangkah terdapak jejak kaki berwarna merah karena sebelum nya aku menyayat kedua telapak kakinya.

Berteriak marah disaat ia terbatuk-batuk, batuk nya mengeluarkan darah karena sebelum nya aku sudah memukul punggung nya dengan tongkat baseball.

Lelah? tentu saja aku lelah, lelah karena terbayang-bayang rasa bersalah? kalian salah besar.

AKU LELAH KARENA HARUS BERPURA-PURA MENJADI KAKAKKU DISAAT MAMA DAN PAPA BERSAMAKU.

Semenjak saat itu hidup ku kembali seperti semula, mama dan papa sekarang peduli dengan ku. Apapun yang ku inginkan pasti dibelikan. pernah mereka bertanya terhadapku dimana keberadaan Ryan? dan aku hanya menjawab bahwa ia sedang mengikuti kegiatan di sekolah nya dan diwajibkan untuk menginap, aku dan kakakku memang berbeda sekolah. Kalian pasti bertanya dimana kusembunyikan Rendy? jawaban nya adalah....

DI BAWAH TANAH HAHAHAHA.

Aku penasaran dengan tingkah laku mama dan papa mengapa mereka belakangan ini tidak perduli terhadap diriku, saat ini mungkin hal yang tepat untuk bertanya.dan saat ku mendengar alasan mengapa mereka begitu dingin terhadap ku. wajahku pucat, adegan per adegan aku membunuh Rendy seakan berputar-putar dipikiranku.

kalian bertanya apakah aku menyesal?kalian benar.

AKU MENYESAL MEMBUNUH KAKAKKU SENDIRI.

------

pembaca penasaran bukan dengan cerita ini, mengapa Ryan membunuh Rayn?tunggu part selanjut nya yaa!!.....

------

Mohon maaf jika EYD nya masih berantakan, karena mimin masih belajar untuk itu, mimin berharap kepada para pembaca untuk memberi saran dan kritik pada kolom komentar di bawah ini.

------




Senin, 20 November 2017

Hai,kak !!


------

Malam ini rencananya Rere akan berkunjung kerumah Freya untuk membuat nametag dan menyusun belanjaan yang akan dibawa masa orientasi siswa yang dilaksanakan besok pagi.

Rere mengabsen daftar belanjaan mereka berdua memastikan tidak ada barang yang kurang,"Kacang ijo, beras, susu, snack, lauk pauk beserta nasinya dan terakhir air mineral 600 ml,"Rere memberitahu Freya bahwa semua barang sudah lengkap.

"Eh Frey, gak kerasa ya udah putih abu-abu aja, padahal baru aja kemarin gue masih putih biru."

Freya membenarkan perkataan Rere, ia juga tak menyangka setelah MOS selesai ia dan Rere akan menjadi murid SMA.

"Iya, gak kerasa ya Re."

Kruyuk, Kruyuk

"Hehehehe, sorry nih Re kayanya cacing-cacing diperut udah pada demo nih." ucap Freya sambil cengengesan.

"Huu dasar," cibir Rere.

Saking fokusnya perihal barang-barang yang akan dibawa besok, mereka sampai lupa waktu makan malam.

"Re, lo mau makan apa?" tanya Freya.

"Apa aja, gue itu pemakan segalanya kok," canda Rere

"Yaudah gue mau keluar dulu mau beli makanan."

"Eh, emang nyokap lo gak masak?" tanya Rere

"Engga. Lo mau ikut gue keluar gak?" ajak Freya.

Rere menggelengkan kepalanya, yang berarti dia menolak ajakan Freya. Freya keluar untuk membeli makanan dan Rere menunggu dirumah Freya, tiba-tiba.....

Sebuah tangan mungil menepuk pundak Rere. Rere merasa terkejut dan ia spontan menoleh kebelakang dan ternyata......

Rere mengerutkan dahinya dan terheran melihat anak perempuan yang sedang membawa sebuah boneka.

Cantiik! pikir Rere

"Kamu siapa?" tanya Rere

"Hai kak, kenalkan namaku Karin," ucap Karin dengan senyum manisnya.

"Hai Karin, kenalkan nama kakak, Rere."

Setelah berkenalan, Rere mengajak Karin untuk bermain bersama, mereka bermain boneka, batu gunting kertas, dan beberapa permainan lainnya.  Mereka terlalu asik bermain sehingga lupa waktu.Mereka tak menyadari bahwa waktu telah larut malam.Karena sudah larut Karin pamit untuk kembali kekamar.

Yah gue sendiri lagi deh. gumam Rere

15 menit Rere menunggu Freya, akhirnya Freya datang dengan membawa bingkisan berisi martabak.

"Lama banget sih lo kaya nunggu doi peka," dumel Rere

"Lebay lo," ucap Freya sambil menoyor Rere

Mereka menikmati sambil berbincang-bincang. Rere bercerita bahwa selama ia menunggu Freya, ia ditemani sosok anak perempuan yang ia pikir adalah adik Freya.

"Adik? Gue anak tunggal Re."

Seketika Rere menghentikan aksi makannya dan berfikir siapakah anak perempuan yang menemaninya tadi.

"Udah gak usah dipikirin gue mau ke dapur yah ngambil minuman buat kita."

Sepeninggalan Freya, Rere masih bertanya-tanya siapa anak perempuan tersebut yang bermain bersamanya. Tiba-tiba tangan mungil menepuk pundak Rere lagi.

Ini pasti Karin!!. Pikir Rere

Rere menoleh ke belakang, memastikan bahwa yang menepuknya adalah Karin,seketika wajahnya menjadi pucat pasi setelah ia menoleh ke belakang. Apa yang sekarang ia lihat? seorang anak perempuan mengenakan gaun berwarna putih tersenyum lebar dengan mulut yang robek sampai daun telinganya, mata merah itu menatapnya dengan tajam, ditangan kirinya terdapat sebuah boneka dan ditangan kanannya terdapat sebilah pisau besar yang tajam. Anak perempuan itu mengayunkan tangan kanannya ke wajah Rere sambil berkata, "Hai kak!"   

 ------

Selamat Datang di Blog kita.
Cerita diatas adalah bagian dari pembukaan blog kita. Sesuai dengan nama blog kita "Our Story" maka kita akan memposting cerita-cerita menarik. Bagaimana, penasaran bukan? Tunggu postingan yang lainnya ya! nunggu gebetan peka aja bisa, masa nunggu postingan kita gabisa... 

------

Mohon maaf jika EYD nya masih berantakan, karena mimin masih belajar untuk itu, mimin mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi Saran dan kritik pada kolom komentar yang ada di bawah.

------