Minggu, 03 Desember 2017

Sudut pandang

------

Kring..Kring..Kring

Suara bel berbunyi menandakan jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Kelas yang awalnya berisik menjadi tenang ketika mendengar derap langkah seseorang.

"Selamat pagi anak-anak,"sapa bu Helda, guru matematika sekaligus wali kelas mereka.

"Pagi bu,"balas siswa-siswi kelas XII-IPA1 dengan serentak.

"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru, baiklah nak silahkan masuk."

Bu Helda mempersilahkan murid baru tersebut yang sedang berdiri di luar kelas. Seorang laki-laki tinggi, berkulit putih dan di matanya bertengger kacamata min masuk dengan senyum percaya dirinya.

"Selamat pagi semua, kenalin nama gue Alvan Andreas. Gue berharap bisa menjadi bagian dari kalian, salam kenal. "

Setelah memperkenalkan diri, Alvan dipersilahkan duduk oleh bu Helda. Karena tempat kosong hanya ada satu, tepat di belakang Bimo dan Arez. Tak ada pilihan lain akhirnya Alvan melangkah menuju bangku tersebut. Mereka berdua--Bimo dan Arez--memperkenalkan dirinya dan berharap bisa berteman baik dengan Alvan.

Semenjak itu mereka bertiga menjadi teman baik, mengerjakan pr bersama-sama selalu ada dalam suka maupun duka, hangout bareng sampai jajan di kantin 1 piring siomay bertiga. Tapi itu dulu sebelum kejadian..

--Flashback--

Mereka bertiga saat ini berada di kost-an Alvan menghabiskan waktu dengan menonton film. Saat ini tv berukuran 32 inch itu menampilkan film saw, film sadis yang bahkan mampu membuat Arez dan Bimo ingin memuntahkan sesuatu yang dimakannya tadi. Sedangkan Alvan? Pria itu tenang dan nampak antusias dengan film yang saat ini mereka tonton. Film akhirnya selesai, Bimo dan Arez bernafas lega sedangkan Alvan sudah ingin memasukkan CD berjudul final destination ke dvd tetapi ditahan oleh mereka berdua, akhirnya mereka berbincang-bincang membahas hal-hal pribadi masing-masing bahkan aib masing-masing.

"Van gue mau nanya,  kenapa lo pindah dari sekolah lo yang lama?"tanya Bimo. 

Selama ini mereka bertiga tidak pernah membahas alasan Alvan pindah ke sekolah mereka padahal saat ini mereka bertiga sudah kelas XII akan sulit sekali mengajukan untuk pindah sekolah. 

"Gue korban Bully di sekolah gue dulu, kejadian itu nggak sekali atau dua kali tapi berkali-kali. Awalnya dia hanya ngejudge gue tapi lama kelamaan dia main tangan. Puncak nya pas pulang sekolah dia seret gue ke gang gelap dan sempit, dia dorong gue sampai kepala gue ngeluarin darah enggak sampai disitu dia ngeluarin sesuatu dari kantung kanan celananya dan ternyata itu obeng dan dia nusuk tuh obeng ke tubuh gue, sebenernya gue pengen lari tapi enggak bisa karna tenaga gue udah kekuras habis, dan terakhir dia ngambil sesuatu dari almamaternya ternyata itu adalah cutter, dia sayat muka, tangan, dan kaki gue terus---"

"Stop,"teriak Arez dengan wajah penuh keringat,"lo bercanda kan? Nggak mungkin lo dibully sampai begitu parahnya, itu tuh namanya pembunuhan."ucap Arez terheran-heran. 

"Terus apa alasan dia ngebully lo sekeji itu, "ucap Bimo yang sama heran ya dengan Arez. 

Bimo dan Arez bingung dengan cerita Alvan. Mereka berdua berpikir kalau Alvan dibully seperti itu pasti saat ini dia sudah tewas, kecuali selama ini mungkin mereka berdua sedang berbicara dengan arwah Alvan? Pikir Arez dan Bimo. 

"Ck, kalian jangan potong cerita gue, nah gue lanjut. Terus yang buat nggak nyangka adalah dia itu sahabat gue sendiri, dia itu satu-satunya nya orang yang mau berteman sama gue. Saat itu gang sepi gue rasa nggak ada satu makhluk hidup pun yang tau kejadian itu, sebelum gue tutup mata gue denger dia ngomong selama ini dia phsycopath, sumpah gua udah nggak kuat dan akhirnya gua menutup mata karena 'lelah'."

"J..jadi selama ini kita berteman dengan hantu?"Bimo mengatakannya dengan terbata-bata. 

Arez dan Bimo tak menyangka selama ini mereka berteman dengan hantu? Pikirnya, tetapi... 


"Kalian salah besar, selama ini kalian berteman dengan manusia, tadi itu gue menceritakan dari sudut pandang sahabat gue."Alvan menatap kedua temannya dengan senyum miring. 

Wajah mereka pucat pasti setelah mendengar pernyataan dari Alvan. Akhirnya mereka baru mengerti apa yang akan menimpa mereka saat Alvan merogoh kantung kanannya dan mengeluarkan sesuatu dan ternyata... 

OBENG. 

------

Yeeeay kita kembali, Cerita baru semoga kalian suka!!

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara comment

Nah, buat kalian yang mau kenal kita lebih jauh jangan lupa follow ig kita ya

Ig Blogger : teamskinny96

Ig author : indriyan_adi

Ig admin1 : buatan.indo

Ig admin2 : kutil_tampan


Tunggu cerita kami selanjutnya.